Selasa, 11 Oktober 2022

2.3.a.8. Koneksi Antar materi modul 2.3

 Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Sejalan dengan pendapat para ahli tersebut, International Coach Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.” 

Sistem Among, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri

Selasa, 27 September 2022

2.2.a.9. Aksi Nyata - Modul 2.2



 Peristiwa

Kegiatan awal yang saya lakukan pada modul 2.2 yaitu saya melakukan aktivitas LMS dengan melewati tahapan alur MERDEKA yang di mulai dari tahapan Mulai dari Diri pada tanggal 12 September 2022 dan dilanjutkan Eksplorasi konsep tanggal 13-14 September 2022 dan 15 -16 September 2022 pada ruang kolaborasi. Pada ruang kolaborasi saya mendapat kelompok 2 pada bagian skenario pengembangan implementasi pembelajaran sosial emosional pada peserta didik dan pendidik serta tenaga kependidikan pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) yang beranggotakan saya sendiri, Pak Andik, dan Bu Iim. Selanjutnya pada 17 -19 september pada ruang demontrasi kontekstual kami diarahkan untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional. Selanjutnya pada 20-21 kami melakukan kegiatan diskusi pada ruang elaborasi pemahaman dengan instruktur sebagai pemateri. Dengan mengikuti kegiatan tersebut wawasan saya semakin bertambah mengenai pembelajaran sosial emosional. Aksi nyata dilakukan pada tanggal 22 September 2022 saya menuliskan sebuah deskripsi singkat tentang bagaimana menerapkan sosial emosional dalam kegiatan kita sehari-hari terutama di lingkungan tempat kita bekerja salah satunya dengan penerapan mindfulness dengan teknik STOP.

Perasaan

Koneksi antar materi modul 2.2

 Koneksi antar materi modul 2.2

  1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa pembelajaran yang saya lakukan baik-baik saja sudah memenuhi standar,  sehingga saya mengajar berdasarkan perencanaan dan tidak terlalu memperhatikan kondisi emosional siswa.
    Setelah mempelajari modul ini, ternyata banyak hal baru yang saya pelajari berkenaan dengan Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dengan melakukan pembelajaran sosial dan emosional ini banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh murid, diantaranya adalah :

  1. 3Peningkatan 5 kompetensi sosial dan emosional yang akan menumbuhkan perilaku positif

  2. Lingkungan belajar yang suportif yang dapat mengurangi perilaku negatif

  3. Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek, dan toleran terhadap orang lain

Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) sendiri adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah dengan menerapkan pengetahuan, ketrampilan, sikap positif sosial dan emosional. 

Selasa, 13 September 2022

Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

 Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya di Kelas

Oleh : Andik Sam Sanjaya

CGP Angkatan 5 Kabupaten Jombang

Sumber : http://inovasimelayu.blogspot.com/

“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.” (Ki Hajar Dewantara)

Minggu, 11 September 2022

HASIL AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF


HASIL AKSI NYATA MODUL 1.4 

BUDAYA POSITIF


Oleh: Andik Sam Sanjaya 
CGP Angkatan 5 Kabupaten Jombang


Latar Belakang 

Budaya positif di sekolah merupakan sebuah kesepakatan bersama yang diyakini bersama untuk dijalankan di sekolah. Budaya positif sangat penting bagi siswa dalam mengembangkan kodrat mereka oleh karena itu sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, sekolah yang ramah anak, agar murid-murid merasa nyaman, merdeka, dalam mengembangkan dirinya dengan penuh rasa tanggung jawab dan memiliki karekter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Jumat, 26 Agustus 2022

IPA Kelas 6

VEGETATIF BUATAN

1. Mencangkok



Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cangkok adalah menumbuhkan akar tumbuh dari batang tanaman yang dicangkok. Lewat akar tumbuh dari batang tanaman itu kita bisa mendapatkan tanaman baru. Sifat dari tumbuhan yang dihasilkan akan sama dengan induk.

Senin, 09 Agustus 2021

Pembelajaran IPS Kelas 6 tema Proklamasi Kemerdekaan

 PROKLAMASI RI 17 AGUSTUS 1945

Tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Dalat, Saigon untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi, Panglima Besar Tentara Jepang di Asia Tenggara. Panglima tersebut menyampaikan informasi kepada pemerintah Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Jepang berusaha mendapatkan simpati kepada rakyat Indonesia agar kita mau membantu Jepang memerangi Perang Timur Raya.

Saat itu tentara Jepang sedang terdesak oleh tentara sekutu. Beberapa wilayah Jepang dijatuhi bom oleh tentara musuh. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang memutuskan untuk menghadiahkan kemerdekaan. Pertemuan antara Panglima Jepang dan Pemerintah Indonesia memicu pertentangan di dalam negeri. Terjadilah perbedaan pendapat antara tokoh golongan tua dan golongan muda. Golongan muda tidak ingin kemerdekaan Indonesia diatur oleh Jepang. Mereka menginginkan proses kemerdekaan Indonesia disiapkan oleh bangsa Indonesia tanpa ada campur tangan asing.